Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Lorong Ghaib dan Penampakan di Rumah Sakit

Lorong Ghaib

Lorong Ghaib dan Penampakan Di Rumah Sakit

Siang nanti aku akan menuju ke rumah Sakit "K" yang ada di daerahku. Rumah sakit ini memiliki 7 lantai dan juga cukup terkenal di kotaku. 

Jika dibandingkan dengan rumah sakit lainnya yang ada di kotaku, rumah sakit ini memiliki fasilitas kesehatan yang lumayan lengkap. Sehingga rumah sakit ini jelas lebih terkenal dari rumah sakit yang lainnya. 

Kebetulan temanku di rawat di ruang gladiol yang berada di lantai 7. Karena ini kali pertama aku masuk ke RS tersebut, aku sedikit kebingungan dan gak tau harus kemana.

Pukul 11:30 setibanya aku di RS "K". Kemudian aku mencari lift, dan berencana untuk naik ke lift tersebut.

Waktu itu, aku masuk lift bebarengan dengan seorang ibuk-ibuk, dan seorang wanita yang kelihatannya adalah anak dari ibu-ibu tersebut. Bisa dibilang mereka itu satu keluarga.

Saat masuk lift aku berdiri di sebelah kanan, dan ibu-ibu juga perempuan itu di sebelah kiri. Saat akan memencet nomor lantai di tombol lift tersebut, aku sedikit kebingungan. 

Hal ini dikarenakan tombol di lift itu hanya sampai no. 3 saja, padahal lantai yang aku tuju adalah lantai 7.

Tanpa mikir panjang dan juga masih sedikit kebingungan akhirnya aku memencet tombol no. 3, ibu-ibu dan perempuan itu memencet tombol no. 2 . 

Kami tidak saling menyapa ataupun mengobrol, karena aku sendiri juga sungkan serta bingung harus bersikap bagaimana.

Kemudian lift itu sampailah di lantai 2, ibu-ibu dan perempuan itu pun turun. 

Pintu lift kemudian tertutup kembali dan tersisalah aku sendirian di dalam lift tersebut. 

Setelah pintu lift tersebut tertutup, suasana di dalam lift terasa menyeramkan dibandingkan di waktu ada ibu-ibu dan perempuan yang tadi. Karena aku merasa sedikit kurang nyaman aku pun memutuskan untuk bershalawat. 

Sampailah lift itu berhenti, aku tiba di lantai 3, dan pintu lift terbuka kemudian aku pun bergegas untuk keluar dari lift tersebut. 

Namun setelah keluar dari lift aku pun kebingungan, karena di lorong tersebut sangatlah sepi, dan hawanya sangat gak nyaman sama sekali.

Bahkan di lantai itu, di bagian loket informasi hanya ada 1 petugas penjaga yang saat aku keluar lift tersebut, penjaga itu sama sekali tidak menoleh ke arahku. Padahal normalnya orang ketika ada lift yang kebuka paati akan menoleh ke arahnya. 

Karena gak mau berfikir yang aneh-aneh jadi aku tidak terlalu memikirkan hal tersebut.

Karena petugas penjaga loket tersebut hanya merundukkan kepalanya, aku pun tak bisa melihat wajahnya. Namun aku sangat yakin petugas tersebut adalah seorang wanita karena aku dapat melihat tatanan rambutnya yang sama persis seperti tatanan petugas rumah sakit biasanya. 

Petugas loket yang berjaga itu hanya ada 1 orang itu saja, hal  ini pun sudah sangat aneh bagiku. Karena RS tersebut, termasuk RS yang terkenal dan ramai baik dalam jumlah pengunjung ataupun jumlah pasien yang dirawat di sana. Sehingga jumlah penjaga dan sepinya lorong tersebut membuatku merasa aneh.

Ditambah lagi, jika normalnya orang biasa, pasti saat ada pintu lift terbuka, pastinya akan menoleh atau minimal melirik ke arah lift. Tetapi petugas tersebut sama sekali tidak menoleh ataupun melirik ke arahku. Dia hanya merundukkan kepalanya saja.

Cukup lama aku melihat sekeliling lorong tersebut, karena tidak ada orang satupun yang lewat ataupun ada di lorong tersebut. Aku mulai memberanikan diri untuk melangkah berharap bertemu dengan seseorang di sana. 

Setelah beberapa saat aku berjalan  dan gak nemuin bahkan gak melihat satupun orang kecuali petugas loket itu, akupun memutuskan untuk duduk di salah satu kursi yang ada di lorong rumah sakit itu. Sambil berusaha mencoba menghubungi temanku. Namun anehnya, di lantai tersebut tidak ada sinyal sama sekali. 

Kemudian aku duduk di salah satu kursi yang ada di lobby tersebut, sambil berfikir dan mencoba menenangkan diri.

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk naik ke lift yang satunya. Namun di lift tersebut hanya menunjukan naik satu lantai saja, yang berarti itu menuju ke lantai 4.

Dalam fikiranku, mungkin di lantai 4 ada lift lagi yang menuju ke lantai 7.

Akhirnya akupun naik ke dalam lift tersebut, dan pintu lift itu mulai tertutup. Bahkan setelah aku mondar mandir di lorong tersebut, petugas lobby itu tidak menoleh ke arahku sama sekali. Aku terus melihat ke arah petugas itu saat di dalam lift, sampai pintu liftnya tertutup. Aku coba untuk cuek, dan lift pun mulai jalan naik.

Yang bikin aneh lagi itu, justru saat di dalam lift hp ku ada sinyalnya. Padahal dimana-mana kalau di dalam lift kan pasti gak ada sinyal kan, tapi ya sudahlah setidaknya itu membantu aku banget. Nah... waktu itu aku mencoba buat ngehubungi temenku.

Sambil masih ngetik hp buat ngabarin temenku, liftnya berhenti di lantai 4, lalu pintunya pun terbuka. 

Di sini yang bikin ngeri itu, karena waktu pintu lift kebuka yang aku lihat itu cuma ada lorong yang bangunannya itu sudah kayak bangunanan lama banget. Kayak bangunan jaman belanda gitu. 

Aku gak berani keluar tuh, tapi aku coba nengok ke luar pintu lift. Nah, disitu aku liat ada cewek berdiri di pojokan lorong tersebut. Karena aku takut liat itu perempuan, jadi aku balik masuk lagi kedalam lift. Disitu aku mikir, kenapa cuma lorong ya, gak ada ruang-ruang ataupun apa, itu aneh banget menurutku, padahal itu lantai 4 yang mana bangunan RS itu baru di renovasi, masak iya ada bangunan yang gak dipakai dan keliatan tua gitu. 

Kemudian aku memutuskan untuk turun ke lantai 1, karena kakiku udah lemes banget abis ngeliat cewek di lorong itu tadi. 

Nah, sampai di lantai 1, aku keluar lift dan menuju lift satunya lagi yang diarahin sama temenku. 

Lalu aku naik kelantai 7 sesuai koridor yang dibilang sama temenku itu.

Waktu aku sampai di ruangan temenku, aku ngobrol seperti biasa, tapi gak aku ceritain kejadian itu tadi. 

Cukup lama aku di situ sambil ngobrol, nah waktu aku iseng pengen mencoba ngeliat pemandangan keluar dari jendela yang ada di kamarnya temenku itu, aku ngeliat cewek yang kuliat di lorong lantai 4 itu tadi ada di bawah sambil ngeliatin aku.

Nah, yang bikin ngeri, kepala si cewek itu menghadap ke belakang, ke arahku padahal tubuhnya itu ke depan. Nah, mukanya itu tetep ngeliatin aku. Sambil tersenyum sinis. Jadi badan sama kepala wanita itu intinya berlawnan gitu lah, semoga kebayang ya...

Karena takut, ya aku cuma bisa istigfar, terus aku menjauh dari jendela dan kembali ngobrol sama temenku. 

Sambil masih deg-degan abis ngeliat kejadian itu, aku tetep istigfar di dalam hati. Sambil berdoa supaya gak terjadi apa-apa nanti sewaktu pulang.

Dan, sewaktu pulang gak ada kejadian aneh sama sekali, tapi hatiku deg-degan was was banget pokoknya. Apalagi ke inget sama sosok perempuan yang tadi itu. 




Post a Comment for "Lorong Ghaib dan Penampakan di Rumah Sakit"