Si Cantik Penunggu Gedung Sekolah

Wanita Penunggu Gedung Sekolah

Aku terpaksa pindah sekolah karena papa ku dipindah tugaskan di salah satu cabang perusahaan swasta di Jakarta. Meski aku sebenarnya tidak setuju untuk pindah karena di sekolah ku yang lama prestasiku sudah bagus dan memiliki banyak teman.

Tidak terasa, hari ini adalah hari pertamaku di sekolah yang baru. Seperti biasanya sebagai anak baru tentu akan disuruh memperkenalkan diri baru dipersilahkan untuk duduk ke tempat duduk yang telah disediakan.

“Namaku Nino's, asal sekolah SMA Negeri 03 Bandung,, bla..bla..” Setelah beberapa menit memperkenalkan diri dan saling tanya jawab antar sesema teman sekelas yang ingin tahu tentang saya, saya pun dipersilahkan untuk duduk. Tempat duduk untukku adalah yang paling pojok kanan belakang.

Posisi tempat duduk tidak masalah bagiku. Untuk kesan hari pertama di kelas rasanya biasa-biasa saja.

Sebagai anak baru tentu sangat ingin sekali untuk mengetahui lika-liku sekolah, dan aku memutuskan untuk berkeliling sekolah pada jam istirahat pertama.

Ku telusuri semua koridor sekolah yang ada, sepanjang perjalanan ku amati suasana sekitar sambil mencoba beradaptasi dan berinteraksi dengan siswa lainnya.

Dan tak terasa bunyi bel yang pertanda masuk pelajaran kembali.

Cerita horor seram ketika berlari menuju kelas, ku terhenti ketika melihat seorang siswi yang rambutnya lurus terurai dan bahkan menutupi separuh pipinya menghadap mading dekat ruang kelasku.

Entah kenapa aku langsung terpana melihat sosok itu. Tapi, karena jam masuk kuputuskan untuk berlalu begitu saja.

Di dalam kelas aku masih kefikiran siswi itu, aku terheran karena semua siswa lainnya buru-buru menuju kelas, tapi dia tampak tak bergeming ataupun menghiraukan bunyi bel.

Berjalannya waktu, sekarang jam istirahat kedua. Ku tidak sabar ingin melihat siswi itu lagi. Ku melewati mading siswi itu tidak ada. Karena penasaran dengan apa yang dilihatnya di mading sampai ia tak bergerak melihatnya.

Kuperhatikan tempelan yang ada di mading, semuanya biasa saja tak ada yang unik. Namun, tak sengaja kumelihat ke bawah mading, tepatnya dinding tembok dimana papan mading ditempelkan.

Ku melihat dindingnya retak, dan tanpa sengaja ku melihat ada helaian rambut terselip diantara semen dinding. “Aneh”, fikirku dalam hati. Setelah kuperhatikan lebih dekat lagi, aku melihat seperti ada kuku. Dan ini membuat aku tambah penasaran lagi.

“Tolong aku”, kata seseorang perempuan yang tiba-tiba memukul pundakku dari belakang, tapi ketika ku menoleh tidak ada siapa-siapa di belakangku.

Aku pun langsung merinding ketakutan.

Seperti kebiasaanku di sekolah yang lama yakni sering mengadu atau berkonsultasi dengan guru. Kuputuskan untuk bertemu dengan guru BP dan menceritakan apa yang lihat dan kualami.

Mendengar ceritaku, guru BP terdiam, dan kemudian bercerita.

Yang inti dari cerita itu bahwa, “Sekitar 7 bulan yang lalu ada siswi di sekolah ini yang hilang secara misterius”. Pihak sekolah maupun keluarga tidak ada yang tahu, dan bahkan belum ditemukan hingga saat ini.

Tapi, siswa, guru maupun penjaga sekolah sering melihatnya sekilas dan menghilang. Dan tempat yang paling sering melihatnya yaitu di depan mading kelas itu.

Lalu, aku dan guru BP terdiam, dan kemudian serentak berkata,”Atau jangan-jangan”.

Tanpa berfikir panjang lagi aku dan guru BP menuju mading, penjaga sekolah pun dipanggil untuk membongkar dinding mading.

Seperti yang kami duga, ternyata di dinding mading terdapat mutilasi dari tubuh siswi yang hilang itu.

Baru satu hari di sekolah yang baru ku sudah memecahkan misteri dibalik cerita horor yang selama ini beredar di sekolah.